Pernahkah anda
mendengar penyakit glaukoma ? Penyakit ini sering diulas di berbagai majalah
kesehatan. Glaukoma sering dikenal sebagai pencuri penglihatan, karena penyakit
glaukoma tidak memiliki gejala - gejala khusus, sehingga seseorang tidak akan
menyadari bahwa dirinya memiliki glaukoma hingga akhirnya terjadi kerusakan
fungsi penglihatan yang cukup berat dan mengakibatkan kebutaan.
Glaukoma adalah
penyakit yang terjadi pada mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan dapat
mengakibatkan kebutaan. Kondisi ini biasanya terjadi karena tekanan yang tinggi
pada bola mata. Glaukoma juga dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf mata.
Saraf mata adalah sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak.
Ketika saraf mata rusak, sinyal yang menyampaikan gambaran visual yang anda
lihat melalui mata menuju ke otak menjadi terganggu. Hal ini menyebabkan
hilangnya penglihatan atau kebutaan.
Gejala - gejala glaukoma berbeda - beda, tergantung dari jenis glaukoma yang diderita. Glaukoma memiliki beberapa jenis, yaitu :
- Glaukoma sudut terbuka : awalnya tidak timbul gejala. Namun, anda mungkin melihat blind spot pada area pusat atau tepi mata anda. Keluhan yang dirasakan dapat berupa penglihatan yang mengerucut ke depan, atau melihat titik kehitaman yang melayang mengikuti arah gerakan bola mata.
- Glaukoma sudut tertutup : Gejala yang muncul berupa sakit kepala berat, nyeri mata, mual dan muntah, penglihatan kabur, terlihat lingkaran di sekitar cahaya dan mata merah.
- Glaukoma kongenital (Bawaan Lahir) : Kondisi tekanan pada bola mata ini terjadi pada bayi yang baru lahir. Anda dapat mengetahuinya dalam setahun pada masa kehidupan.
- Glaukoma sekunder : disebabkan oleh penyakit lain. Gejala dan tandanya mirip dengan gejala glaukoma lainnya.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anda terserang glaukoma, yaitu :
- Usia lebih dari 60 tahun.
- Memiliki riwayat keluarga yang menderita glaukoma.
- Menggunakan obat - obatan tertentu dalam waktu lama.
- Memiliki penyakit lain seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit sel sabit.
Para penderita
diabetes 40% lebih berisiko mengalami glaukoma jika dibandingkan dengan orang
yang tidak menderita diabetes. Semakin lama anda menderita diabetes, kondisi
ini makin sering terjadi. Risiko juga meningkat ketika anda bertambah tua.
Penderita diabetes juga
berisiko lebih besar mengidap glaukoma jenis tertentu yang disebut neovascular
glaukoma. Galukoma dapat membentuk pembuluh darah baru di mata yang tumbuh di
iris. Pembuluh darah ini menghalangi aliran normal cairan mata, sehingga
meningkatkan tekanan pada mata.
Tips Mencegah Penyakit Glaukoma
- Mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah sangat penting untuk melindungi mata dari tekanan pada lensa yang berlebihan. Tekanan pada lensa inilah yang akan menyebabkan terjadinya glaukoma dan umumnya memang jarang disadari. Karena itu hindarilah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, gula berlebihan, dan biji - bijian.
- Olahraga. Melakukan berbagai jenis olahraga dapat membantu menurunkan risiko tekanan pada mata yang berlebihan, terlebih bagi orang yang selalu bekerja didepan layar komputer.
- Hindari makanan yang mengandung lemak trans. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak trans, dapat membuat mata anda berisiko terkena glaukoma. Lemak akan membuat system lensa mata menjadi lebih buruk terutama jenis lemak yang didapatkan dengan cara dibakar dan digoreng.
- Pemeriksaan mata. Rutinlah melakukan pemeriksaan mata. Jika glaukoma dapat dideteksi sejak dini, maka ada kemungkinan glaukoma dapat dihilangkan tanpa menjalani operasi.
Semoga informasi ini
dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi
antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan
lupa follow akun sosial media kami di: